Pemakaian bahan bakar fosil saat ini memberi beban emisi gas CO2, sehingga mengakibatkan pemanasan global. National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) mencatat antara tahun 1880-1980, suhu global meningkat 0,07 derajat C per dekade.
Bahan Bakar Fosil
Bahan bakar fosil adalah bahan bakar yang terbentuk dari tumbuhan dan hewan yang mati jutaan tahun lalu, Bangkai atau fosil yang terendap di bawah tanah ini dalam waktu lama dapat membentuk lapisan-lapisan. Dengan adanya tekanan dan panas di bawah tanah, bangkai akan berubah menjadi gas, minyak, dan biji batu bara. Jenis bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara biasanya dimanfaatkan untuk energi listrik yang digunakan manusia sehari-harinya.
Sayangnya, bahan bakar fosil yang dibakar dan diolah untuk digunakan setiap harinya ini mengandung emisi karbon, teman-teman.
Emisi karbon adalah gas yang dikeluarkan dari hasil pembakaran senyawa yang mengandung karbon, seperti bahan bakar fosil. Ketika bahan bakar fosil dibakar, mereka melepaskan gas CO2 dan gas rumah kaca lainnya. Kemudian gas tersebut akan memerangkap panas di atmosfer dan menjadi penyebab utama perubahan iklim dan pemanasan global.
Amati video berikut ini untuk melihat dampak pebakaran fosil terhadap pemanasan global.
Emisi dan Global Warming
Penyebab utama dari pemanasan global adalah pembakaran bahan bakar fosil. Perlu diketahui, radiasi matahari yang menyentuh permukaan bumi nantinya akan dipantulkan kembali ke atmosfer. Sayangnya, gas hasil pembakaran bahan bakar fosil akan merangkap panas di atmosfer dan menjadi penyebab utama perubahan iklim cuaca dan pemanasan globab. Pemanasan global ini akan berdampak bagi kehidupan di bumi, mulai dari meningkatnya suhu permukaan bumi, mencairnya gletser, dan rusaknya ekosistem.
Diperlukan energi dan sumber energi baru terbarukan yang ramah lingkungan, sebagai ganti bahan bakar fosil, karena ia memiliki kelemahan siklus karbon yang lambat. Sementara itu, manusia menggunakan energi sangat banyak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Akibatnya, cadangan minyak bumi yang siap dieksplorasi makin menipis, karena belum semua karbon yang diemisikan ke atmosfer kembali menjadi deposit minyak bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar